Rethinks!

Selamat Jalan Jenderal… January 29, 2008

Akhirnya, setelah beberapa saat dirawat di RSPP(Rumah Sakit Pusat Pertamina) Jakarta, jenderal, yang juga merupakan presiden RI ke-2 tersebut dipanggil oleh Allah SWT. Beliau Meninggal pada Minggu 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB

Media di Indonesia banyak memberitakan opini masyarakat tentang perlunya Pak Harto dimaafkan atau tidak, diproses hukumnya atau tidak, namun saya secara pribadi merasa bingung. Ya, bingung, kenapa orang-orang itu membicarakan kasus Pak Harto pada waktu beliau sedang sakit keras, sedangkan kita semua tahu bahwa orang yang sedang sakit tidak bisa diproses hukum, kemana kalian semua waktu beliau sehat?

Tapi saya rasa tidak mengapa, karena beliau akan menghadap di pengadilan yang lebih tinggi. Pengadilan yang seadil-adilnya dimana hakimnya tidak bisa disuap, diakali, saksi yang tidak bisa ditekan, dan beliau tidak perlu membayar pengacara mahal-mahal seperti di dunia, beliau menjadi pengacara bagi dirinya sendiri, dan bumi beserta segala isinya menjadi jaksa beliau.

Mengenai kasus Pak Harto, saya tidak punya data valid tentang hal ini, dan selama hidup saya sampai sekarang saya tidak pernah merasakan kediktatoran beliau, waktu beliau lengser Mei 1998 lalu, saya masih kelas 6 SD. Yang masih bisa saya ingat adalah waktu itu keadaan sangat stabil, jarang terdengar ada kejadian kriminal di daerah sekitar rumah saya. Apa yang saya ingat hanyalah beliau begitu banyak jasanya bagi Indonesia. Terlepas dari benar tidaknya tuduhan yang dikenakan kepada beliau, namun kita semua harus ingat :

A lie told often enough becomes the truth.

Lenin

Pak Harto sekarang telah tiada, suka atau tidak suka beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa, dan bangsa ini saya rasa harus belajar menghormati seseorang baik saat orang itu berkuasa atau sudah tidak punya kekuasaan lagi..semua orang tentu tahu pepatah populer “Tak ada gading yang tak retak”.

Selamat Jalan Pak Harto…..